Merokok Itu menghidupkan Mu, Bukan Membunuh Mu!

Risih ketika melihat iklan-iklan terpampang di televisi maupun media lain yang menyatakan bahwa “merokok membunuhmu”. Ya, itu mungkin melihat rokok dalam satu sudut pandang kesehatan, apa lagi orang yang tidak merokok melarang-larang, padahal belum pernah merasakan. Bahasa jawanya“ojo ngarani nak durung pernah nglakoni” padahal realitas hidup tidak sesempit orang membuat iklan maupun kata dokter kesehatan.

Fakta nyata rokok menghidupkan, bahwa kehidupan serasa mengerikan ketika tanpa rokok, hal ini terjadi kepada sahabat-sahabat saya yang mempunyai banyak gagasan cermelang, ide untuk berkarya, ide untuk merumuskan segala hal, ide yang membuat manusia menjadi lebih hidup dan ada, Karena gara-gara merokok, masalah serasa hilang ketika rokok datang, dan ketika sedang tidak ada rokok mereka layaknya orang mati yang sedang tidak ada harapan untuk hidup, seperti mau kiyamat yang serba kebingungan.

Meminjam istilah Rene Descartes, saya modifikasi aku merokok maka aku ada, karena tanpa merokok tidak bisa berfikir untuk mencari rokok lagi.. hehehu…, percaya atau tidak percaya inilah kenyataan dalam kehidupan penulis. Misalnya, ketika sahabat-sahabat saya sedang merumuskan suatu gagasan untuk membuat wadah atau tempat beraktualisasi untuk berkarya, wadah untuk menjadikan hidup lebih berarti, bahwa hidup untuk melayani, menolong sesama, mendaur ulang suatu yang tidak berguna menjadi lebih bermanfaat, mengambil pungutan-pungutan ide dari sesuatu yang dianggap tidak berguna menjadi lebih bernilai, Kalau bahasanya cak Adip mendaur ulang sampah.

 Ide itu muncul ketika sahabat-sahabat saya sedang nongkrong di kucingan angkringan songo, (salah satu kucingan sumber inspirasi ngaliyan yang dikelola oleh sahabat ahmad rouf) sempat ada perdebatan menyoal nama wadah itu, sehingga belum menemukan ide yang pas, lalu ndan bos besar menyuruh saya untuk membeli rokok, setelah usai membeli lalu saya pun menikmatinya bersama sahabat-sahabat saya, akhirnya ide itu muncul, (sebenarnya bukan muncul sih, Cuma terlontar sepintas, karena sering diucapkan). dari salah seorang sahabat yang dianggap lucu, dan nama itu dianggap pas dan cocok untuk suatu wadah komunitas, meskipun awalnya ndan bos besar agak keberatan dengan nama itu, namun difikir-fikir, lama-lama akhirnya menerima. namanya yakni “ngePROF.com”. nama itu diambil dari guyonan setiap hari. Yang suka ngece maupun suka nge bla-bla atau memberikan ilmu ke adik-adik, kemudian terlontar kata nge-PROF, “wah senengane nge-PROF ae”, kata yang sering di lontarkan dalam keseharian, kata-kata sepele yang penuh makna justru lahir dari forum-forum guyon, ece –ecean, nyantae, sambil menikmati rokok, dan ternyata memiliki makna yang luar biasa tanpa disadari oleh sahabat-sahabat. Nge adalah kata kerja sedang PROF adalah kata benda, jadi untuk menjadikan kata benda menjadi kata kerja, membangkitkan sesuatu yang mati menjadi lebih hidup.

Sedang PROF mempunyai banyak makna, namun dalam ide ini PROF diartikan sebagai PROFesor, PROFesional dan PROFokator, setidaknya dalam hidup ini kita bisa menjadi bagian atau salah satu PROF, syukur-syukur bisa menjadi semuanya, kadang-kadang dalam kondisi tertentu kita yang berperan sebagai PROFesor bisa PROFesional maupun menjadi PROFokator, atau sebaliknya. Dan ke tiga makna ini sebenarnya menjadi satu kesatuan atau bahasa agak kerennya terintegrasi, dimana tiga hal ini saling berhubungan, saling mengisi dalam peran kehidupan.

Dan yang terpenting adalah bagaimana rokok ini menjadi sumber inspirasi ditengah kebuntuan ide maupun gagasan, bagaimana rokok datang membawa pencerahan, perdamaian dan kemanusiaan. Dengan menghisap Satu batang rokok akan merubah nasib berjuta ummat dengan ide produktifitasnya, karena rokok menghidupkan bukan mematikan! Dan rokok adalah PROF itu….!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar